Menjaga proses pemindahan ikan tetap aman dan bebas stres

22 Juni 2025
-
3 minutes

Mempersiapkan ikan untuk dipindahkan membutuhkan perencanaan dan pelaksanaan yang hati-hati agar stres dapat diminimalkan dan kesehatan ikan tetap terjaga selama proses berlangsung. Baik saat memindahkan benih ke kolam pembesaran, memindahkan ikan antar tangki, maupun mengangkut ikan dalam jarak jauh, setiap langkah dalam proses ini sangat penting.

Sebelum memulai

  • Ukur kadar oksigen pada sistem pemeliharaan ikan saat ini. Pastikan nilainya di atas 4 mg/L agar ikan siap dipindahkan.

  • Hentikan pemberian pakan 24 jam sebelum pemindahan untuk mengurangi konsumsi oksigen selama proses berlangsung.

  • Usahakan memindahkan ikan pada pagi hari untuk menghindari suhu tinggi di siang atau sore hari, sehingga stres pada ikan bisa diminimalkan.

Pengelompokan (Crowding) Ikan

  • Pengelompokan dilakukan untuk memudahkan penangkapan ikan, sekaligus mengurangi stres pada ikan yang tidak perlu dipindahkan.

  • Hanya kelompokkan ikan yang memang akan dipindahkan.

  • Jangan mengelompokkan ikan yang tidak akan dipindahkan, karena ikan yang sudah dikerumunkan atau ditangani sebaiknya tidak dibiarkan kembali ke populasi budidaya.

  • Kelompokkan ikan sesuai jumlah yang bisa langsung dipindahkan, jangan melebihi kapasitas.

  • Gunakan alat yang tepat saat mengerumunkan ikan. Misalnya, lakukan dengan lembut menggunakan tongkat di bawah hapa, memasang jaring, atau menggunakan alat penyortir. Hindari penggunaan jaring yang memiliki simpul (knotted nets), karena simpul dapat melukai kulit ikan.

Mengumpulkan Ikan

  • Kumpulkan dan pindahkan ikan yang sudah dikerumunkan ke dalam wadah transportasi (seperti kantong, bak, atau tangki).

  • Gunakan peralatan yang tidak merusak tubuh ikan agar kulitnya tetap aman. Misalnya, hindari penggunaan serok/jaring angkat (scoop net) kecuali untuk ikan mati atau saat panen akhir. Sebagai gantinya, gunakan ember halus dengan lubang drainase agar ikan bisa dikumpulkan dengan aman.

Menghitung/Menimbang/Mengklasifikasi Ikan

  • Proses pemindahan ikan adalah momen yang tepat untuk menghitung populasi, memperkirakan total biomassa, sekaligus melakukan grading jika diperlukan.

  • Menghitung benih ikan (fingerling) satu per satu bisa menimbulkan stres berlebih, kecuali jika menggunakan alat penghitung khusus. Sebagai alternatif, jumlah dan bobot ikan dapat diperkirakan melalui metode sampling.

  • Caranya, pindahkan ikan dengan ember yang seragam, isi setiap ember hingga batas yang sama (bisa diberi tanda garis). Ambil sampel sekitar 5% dari total ember (misalnya 1 dari setiap 20 ember): timbang total bobot ikan dalam ember tersebut, lalu hitung jumlah ikan satu per satu. Dari hasil ini, dapat dihitung rata-rata jumlah ikan dan bobot per ember.

  • Kalikan rata-rata tersebut dengan jumlah ember yang dipindahkan untuk memperkirakan total jumlah ikan dan bobot yang ditransfer.

Memindahkan Ikan

  • Jumlah ikan yang dipindahkan harus disesuaikan dengan jarak perjalanan dan ketersediaan oksigen dalam sistem transportasi (kantong, keramba, atau tangki). Secara umum, semakin jauh jarak transportasi, semakin sedikit ikan yang dapat dibawa.

  • Pastikan suplai oksigen dalam sistem transportasi mencukupi. Untuk kantong, isi dengan perbandingan 50% air dan 50% udara (atau gunakan oksigen murni, yang lebih disarankan untuk perjalanan jauh). Untuk tangki, berikan aerasi dengan udara atau oksigen. Dengan suplai oksigen murni, jumlah ikan yang diangkut per m³ air bisa lebih banyak.

  • Ukur kadar oksigen dalam air selama perjalanan dengan probe oksigen. Usahakan kadar oksigen tetap di atas 4 mg/L, tetapi jangan melebihi 100% kejenuhan oksigen (umumnya sekitar 8–9 mg/L di perairan tawar tropis). Hindari fluktuasi yang terlalu cepat.

  • Kurangi perlakuan berlebihan selama pemindahan (misalnya menghindari guncangan atau turbulensi air jika menggunakan kantong, keramba, atau tangki).

Aklimatisasi dan Melepas Ikan

  • Sebelum melakukan aklimatisasi dan melepas ikan ke perairan yang baru, ukur kadar oksigen untuk memastikan berada di atas 4 mg/L.

  • Lakukan aklimatisasi ikan dengan sistem barunya.

Jika menggunakan kantong:
Letakkan kantong transportasi yang masih tertutup di permukaan air kolam, tangki, atau wadah penerima lainnya. Setelah 20–30 menit, tukarkan air di dalam kantong dengan air dari sistem baru secara perlahan selama 15–20 menit. Proses ini membantu ikan menyesuaikan diri dengan perbedaan pH, salinitas, suhu, atau kesadahan air. Setelah itu, lepaskan ikan secara perlahan ke dalam air barunya.

Jika menggunakan tangki:
Tukarkan setengah dari volume air dalam tangki dengan air dari wadah penerima. Tunggu selama 15 menit, kemudian lepaskan ikan ke dalam tangki barunya.

Jika menggunakan pipa untuk memindahkan ikan:
Pastikan permukaan pipa halus dan tidak ada bagian kasar yang bisa melukai tubuh ikan.

Perlu diluruskan, berbeda dengan anggapan umum: ikan tidak perlu dipuasakan setelah pemindahan. Puasa hanya dilakukan sebelum transportasi untuk mengurangi konsumsi oksigen. Setelah transportasi, ikan justru perlu kesempatan untuk pulih, dan pemberian pakan sangat penting dalam proses pemulihan ini. Nafsu makan memang bisa menurun pada awal setelah pemindahan, tetapi tetap berikan pakan sesuai respon ikan.

Checklist Pemindahan Ikan

Unduh checklist pemindahan ikan