Articles
Fun Fact! Fakta Menarik Tentang Ikan Favorit Budidaya di Indonesia
05 November 2025
-
2 menit
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan kekayaan perikanan budidaya terbesar di dunia. Dari Sabang sampai Merauke, kolam-kolam air tawar dan tambak pesisir menghasilkan berbagai jenis ikan konsumsi yang menjadi favorit masyarakat. Tapi… tahukah kamu kalau di balik ikan-ikan ini tersimpan banyak fakta menarik? Yuk, kenalan lebih dalam dengan masing-masing spesies!
1. Ikan Nila (Oreochromis sp.)
- Asal-usul ikan nila berasal dari Afrika, tapi kini justru jadi primadona budidaya di Indonesia.
- Nila bisa tumbuh hingga 1 kg hanya dalam 5–6 bulan jika dikelola dengan pakan dan air yang baik.
- Termasuk ikan yang tahan banting karena memiliki sifat “euryhaline” yang membuatnya punya toleransi salinitas tinggi. Bisa dibudidayakan di air tawar, payau, bahkan sedikit asin.
- Uniknya, nila jantan tumbuh lebih cepat daripada betina, sehingga banyak pembudidaya memilih benih jantan untuk efisiensi.
- Warna dagingnya lembut dan gurih, menjadikannya favorit di restoran dan rumah makan.
- Di beberapa daerah, nila sering disebut “ayam air” karena pertumbuhannya cepat dan jadi menu sehari-hari masyarakat!
2. Ikan Lele (Clarias sp.)

- Lele dikenal dengan kemampuan “bernapas langsung di udara” karena memiliki alat pernapasan tambahan yang disebut arborescent.
- Mereka bisa bertahan hidup di air minim oksigen, bahkan di genangan berlumpur sekalipun.
- Dalam kondisi ideal, lele bisa dipanen dalam waktu 45–60 hari saja!
- Lele merupakan ikan nokturnal yang membuatnya aktif mencari makan pada malam hari.
- Jenis lele yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia adalah lele dumbo (Clarias gariepinus) yang berasal dari Afrika.
- Lele yang sehat punya kulit licin dan warna mengilap, tanda kolam dan pakan dikelola dengan baik!
3. Ikan Bandeng (Chanos sp.)

- Bandeng adalah ikan nasional Indonesia dan bahkan dikenal lewat hidangan khas bandeng presto dari Semarang.
- Dikenal sebagai ikan tambak air payau yang mampu hidup di salinitas tinggi maupun rendah.
- Bandeng memiliki rasa daging gurih dan tinggi omega-3, sehingga banyak digemari masyarakat.
- Dalam tambak tradisional, bandeng sering dibudidayakan bersama udang. Sistem ini disebut “polikultur bandeng-udang.”
- Siklus budidayanya umumnya 4–6 bulan hingga ukuran konsumsi.
- Bandeng sering “loncat-loncat” di tambak karena sifatnya aktif, tanda air tambak sehat dan oksigen cukup!
4. Ikan Mas (Cyprinus sp.)

- Ikan mas (Cyprinus carpio) sudah dibudidayakan di Indonesia sejak abad ke-19 dan menjadi salah satu ikan konsumsi tertua di Asia.
- Selain untuk konsumsi, ikan mas juga digemari sebagai ikan hias karena memiliki banyak varietas warna.
- Pertumbuhannya cepat dan bisa mencapai berat 1 kg hanya dalam 4–5 bulan.
- Termasuk ikan omnivora: suka makan plankton, cacing, dedaunan, hingga pakan buatan.
- Banyak dibudidayakan di kolam tanah, keramba jaring apung, dan waduk.
- Di beberapa daerah, ikan mas dipercaya membawa keberuntungan, karena warnanya emas yang melambangkan kemakmuran!
Tentang penulis
Rahman Ibrahim
Digital Marketing
Hit me up for collaboration