Capai Pertumbuhan Optimal Fase Brooding Ayam Broiler: Panduan Lengkap
Fase brooding merupakan masa krusial untuk perkembangan DOC ayam broiler. Masa otot dan pertulangan ayam akan berkembang dengan pesat selama minggu awal sehingga perlu dilakukan manajemen tepat untuk memfasilitasi perkembangan optimal. Berikut panduan manajemen lengkap untuk berhasil dalam fase brooding!
Fase brooding adalah tahap awal kehidupan ayam broiler yang dimulai dari saat DOC (Day-Old Chicks) tiba di kandang hingga mereka berusia sekitar 14 hari. Pada fase ini, manajemen yang tepat sangat penting karena menentukan keberhasilan performa ayam di masa pertumbuhan lanjut. Fase ini merupakan masa di mana anak ayam masih sangat rentan terhadap perubahan lingkungan, sehingga perhatian khusus terhadap suhu, kelembapan, ventilasi, dan akses pakan serta air sangat diperlukan.
Manajemen brooding yang baik diperlukan untuk:
- Mempercepat pertumbuhan pada minggu-minggu pertama hidup ayam
- Perkembangan otot dan tulang
- Menstimulasi feed intake (FI)
- Keseragaman flock
- Merangsang imunitas ayam
Pre-Brooding
Persiapan kandang sebelum kedatangan DOC sangatlah krusial. Kandang harus dibersihkan dan didesinfeksi dengan baik untuk menghindari kontaminasi penyakit. Pemanas atau brooder harus dipastikan berfungsi dengan baik dan siap digunakan. Suhu kandang harus distabilkan pada level yang sesuai sebelum DOC tiba. Selain itu, perlengkapan seperti tempat pakan dan minum harus disediakan dengan cukup, serta diperiksa kebersihannya.
Sebelum ayam masuk dalam kandang persiapkan hal-hal berikut ini:
Ketika ayam datang Anda dapat melakukan pengecekan terhadap DOC yang datang dengan mengidentifikasi kode box dan sampling jumlah serta kualitas anak ayam yang Anda terima. Jika sudah sesuai maka tempatkan pada area brooding yang telah dipersiapkan sebelumnya.
- Pre Heating: Nyalakan pemanas 48 jam sebelum ayam datang
- Pakan dan saluran air minum telah siap dan berjalan dengan baik
- Koran ataupun wadah untuk meningkatkan feeder space (luasan tempat pakan)
- Cek temperature ideal pada beberapa parameter berikut:
- Suhu ruang: 33 celcius
- Suhu litter: 32 celcius
- Suhu lantai kandang: 28 celcius
Lakukan pengecekan kualitas anak ayam untuk beberapa parameter berikut ini:
Tips: Tempatkan anak ayam berdasarkan rataan bobot untuk meningkatkan keseragaman lebih baik.
Fase Brooding
1. Chick Placement
Penempatan DOC di kandang harus dilakukan dengan hati-hati dan secepat mungkin setelah mereka tiba untuk mengurangi stres. DOC harus didistribusikan merata di seluruh area brooder untuk memastikan setiap ayam mendapatkan akses yang merata terhadap panas, pakan, dan air.
2. Stocking Density
Kepadatan DOC di dalam brooder harus diatur sedemikian rupa agar setiap ayam memiliki ruang yang cukup untuk bergerak dan mengakses pakan serta air. Kepadatan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan stress akibat panas berlebih dan akumulasi amonia berlebih. Hal ini dapat memberikan dampak pertumbuhan yang tidak merata dalam flock.
Berikut ini merupakan rekomendasi kepadatan kandang pada dua minggu pertama perkembangan ayam:
3. Brooding Temperature
Suhu brooder adalah faktor yang paling penting selama fase ini. Suhu ideal pada minggu pertama adalah sekitar 32-35°C dan harus dikurangi secara bertahap setiap minggu hingga mencapai suhu kandang normal. Pemantauan suhu secara rutin diperlukan untuk menjaga kestabilan lingkungan.
Acuan suhu berdasakan kelembaban relatif di beberapa usia anak ayam:
4. Tingkah Laku Ayam (Comfort Measures)
Tingkah laku ayam bisa menjadi indikator apakah suhu dan kondisi lingkungan sudah sesuai. Ayam yang terlalu dingin cenderung berkumpul di bawah sumber panas, sementara ayam yang terlalu panas akan menyebar menjauhi sumber panas dan terlihat menunjukan perilaku terengah-engah (panting). Ayam akan menujukan penyebaran merata dalam kondisi yang optimal.
Contoh tingkah laku ayam terhadap lingkungan dalam brooder:
Anak ayam yang terlalu dingin akan cenderung berkumpul bersama. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya asupan air dan pakan. Dampak lebih lanjut dari kurang sesuainya temperature akan memperlambat pertumbuhan dan meningkatkan resiko terserang penyakit.
5. Akses Air dan Pelatihan Minum
Air adalah komponen penting bagi DOC untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh mereka. Air harus tersedia dengan cukup dan mudah diakses oleh semua ayam. Di hari pertama, pelatihan minum dapat dilakukan dengan cara menenggelamkan paruh DOC ke air agar mereka mengenal lokasi dan cara minum. Jika menggunakan nipple drinker anda dapat mendekatkan paruh DOC kepada nipple drinker. Anda juga dapat menurunkan tekanan pada nipple drinker untuk meyesuiakan pada usia muda ayam dan meningkatkannya seiring dengan perkembangan ayam agar tidak membasahi litter. Pastikan air yang diberikan bersih dan segar setiap saat.
6. Pemberian Pakan yang Sesuai
Pakan pertama yang diberikan harus memiliki nutrisi yang sesuai untuk pertumbuhan awal DOC. Pakan starter yang mengandung protein tinggi dan nutrisi esensial lainnya sangat dianjurkan. Pakan harus diberikan dalam jumlah yang cukup dan tersebar merata agar semua ayam mendapatkan akses yang sama. Kontrol kualitas pakan juga penting untuk memastikan nutrisi yang diberikan tidak terkontaminasi atau rusak. Pastikan ayam Anda selalu mendapatkan nutrisi terbaik.
Setelah mendapatkan nutrisi yang cukup, target pertumbuhan merupakan salah satu indikator yang perlu dipantau secara rutin. Pertumbuhan yang sesuai target akan memfasilitasi pertumbuhan lanjut sesuai potensi genetik ayam. Berat badan DOC perlu dipantau dengan cara sampling dan dibandingkan dengan standar yang digunakan dari pembibit. Berikut ini merupakan salah satu acuan yang dapat digunakan selama fase brooding:
7. Indikator Crop (Tembolok) Ayam di 24 Jam Pertama
Setelah 24 jam pertama, crop (tembolok) ayam harus terasa penuh dan lembut saat diraba. Ini menunjukkan bahwa ayam telah makan dan minum dengan baik. Pemeriksaan tembolok harus dilakukan secara acak pada beberapa ayam untuk memastikan bahwa mayoritas ayam telah menerima pakan dan air secara merata. Jika temblok terlalu keras, lakukan evaluasi terhadap sumber air. Mungkin saja dapat terjadi permasalahan dalam akses air dalam brooder. Jika tembolok terlalu lembut, lakukan evaluasi apabila penempatan pakan sudah sesuai dan tidak terbuang disekitar feeder.
8. Program Pencahayaan
Pencahayaan yang baik membantu ayam dalam menemukan pakan dan air serta mendukung pola pertumbuhan yang optimal. Pada minggu pertama, pencahayaan terus menerus (24 jam) dianjurkan dengan intensitas yang cukup terang untuk membantu DOC beradaptasi dengan lingkungan. Secara bertahap, durasi cahaya dapat dikurangi untuk meniru siklus siang-malam alami. Pencahayaan dapat berpengaruh terhadap aktivitas dan efisiensi pakan serta dapat memengaruhi hormon melatonin sehingga meingkatkan imunitas ayam.
- Berikan pencahayaan dengan intesitas 25 lux secara merata di setiap bagian kandang
- Intensitas Cahaya tidak boleh berbeda lebih dari 20% dari tempat terterang dan tergelap
- Setelah menentukan waktu untuk dimulainya periode gelap, jangan merubah waktu tersebut. Disarankan untuk merubah periode gelap hanya pada saat menghidupkan penchayaan kembali
9. Litter (Alas Kandang)
Litter atau alas kandang berperan penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan ayam. Ketebalan litter harus cukup untuk menyerap kelembapan dan mencegah kontak langsung ayam dengan lantai kandang. Litter yang baik akan membantu mencegah penyakit kaki dan saluran pernapasan. Berikut ini beberapa bahan yang umumnya digunakan sebagai litter kandang:
Beberapa poin diatas merupakan hal penting yang perlu diperhatikan selama masa brooder. Manajemen fase brooder yang tepat adalah kunci untuk mendukung pertumbuhan optimal ayam broiler. Mulai dari persiapan kandang, pengaturan suhu, hingga pemberian pakan dan air yang sesuai, semuanya harus dilakukan dengan hati-hati dan tepat waktu. Dengan manajemen yang baik pada fase ini, pertumbuhan ayam broiler akan lebih optimal, kesehatan lebih terjaga, dan performa di masa depan akan meningkat.