Articles

Kenali dan Cegah African Swine Fever (ASF) - Penyakit Mematikan bagi Babi

16 Maret 2023
-
3 Menit

Berbagai negara telah berstatus siaga untuk mencegah berkembangnya kasus penyakit yang mematikan bagi ternak babi. Ketahui cara pencegahannya dibawah ini.

Apa itu African Swine Fever?

African Swine Fever (ASF) merupakan penyakit yang dihasilkan dari African Swine Fever Virus (ASFV) dan menyerang spesies babiuntuk segala umur. Penyakit ini pertama kali ditemukan pada sekitar tahun 1900 dan diduga berawal dari babi hutan yang kemudian menyebar pada ternak babi. Hingga kini penyakit ini sudah menyebar ke berbagai negara-negara Eropa dan Asia. Di Asia sendiri penyakit ini ditemukan pertama kali di Iran pada tahun 2010. China melaporkan kasus pertama penyakit ini pada 2018. Hingga saat ini negara-negara di Asia Tenggara udah banyak yang melaporkan kasus ASF. Di Indonesia sendiri kasus pertama muncul pada tahun 2019 di beberapa kabupaten daerah Sumatera Utara. Penyakit ini mampu menyebabkan dampak ekonomi yang cukup signifikan bagi negara yang memiliki populasi babi yang tinggi.

Ternak babi penggemukan dalam masa pertumbuhan

Bagaimana Dampaknya Pada Ternak Babi?

African Swine Fever memiliki tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi pada ternak babi. Namun, Penyakit ini tidak menular terhadap manusia. Gejala dari penyakit ini pada ternak babi adalah demam, berkurangnya nafsu makan, babi terlihat lemas. Pada kulit babi yang terdampak umumnya terdapat bercak merah terutama pada bagian dada, skrotum dan telinga. Dilaporkan juga beberapa kasus dimana babi batuk-batuk hingga kesulitan bernafas. Angka kematian penyakit ini dapat mencapai 100% pada babi di usia muda.

Ternak babi dalam kandang bergerombol

Penyakit ini dapat ditularkan melalui darah, cairan tubuh, dan jaringan tubuh babi yang memiliki konsentrasi virus yang tinggi. Penularan juga dapat terjadi melalui media kandang seperti tempat makan dan tempat minum, serta melalui gigitan nyamuk yang dapat menjadi vektor pembawa penyakit ini. Babi yang telah sembuh dan tidak memiliki gejala klinis masih memiliki kemungkinan untuk menularkan babi lain yang sehat selama 1 tahun.

Bagaimana Cara Pencegahan Penyakit Ini?

Ternak babi dalam kandang

Pencegahan ASF dapat dimulai dengan melakukan biosecurity yang baik. Kontrol ketat terhadap hal-hal yang mampu berpotensi menjadi vektor penyebaran seperti pergerakan orang yang aktif disekitar kandang, sanitasi alat-alat kandang yang digunakan, keluar masuknya hama yang mampu menjadi vektor penyakit, dan kontrol air yang baik agar tidak terjadi kontaminasi. Peternak babi diharapkan melaporkan kejadian dalam peternakannya apa bila terdapat kasus muncul. Dalam hal terjadinya wabah yang menyebar dalam peternakan, diperlukan adanya pembasmian babi yang terjangkit dan melakukan desinfeksi keseluruhan kandang. Hingga saat ini belum ada vaksin ataupun pengobatan yang dapat diberikan untuk mencegah dan mengobati ASF.