Starter

Pakan starter yang optimal sebaiknya memiliki kandungan protein kasar dan lemak tinggi sesuai dengan kebutuhan spesies. Gunakan ukuran partikel yang tepat (crumble atau mikro pelet) dan jenis pakan (apung atau tenggelam) yang sesuai dengan spesies ikan. Palatabilitas (tingkat kesukaan ikan terhadap pakan) sangat penting untuk mendorong konsumsi. Pilihlah pakan yang memang dirancang khusus untuk tahap starter agar dapat mendukung pertumbuhan cepat dan sehat sekaligus meminimalkan limbah pakan.

Berikan pakan ikan sesering mungkin karena kapasitas perut ikan masih kecil. Begitu pakan dicerna, ikan akan dapat segera makan lagi. Seiring pertumbuhan ikan, frekuensi pemberian pakan bisa dikurangi. Pada awal tahap starter, frekuensi pemberian pakan umumnya 5–6 kali per hari, lalu secara bertahap dikurangi menjadi sekitar 3 kali per hari menjelang akhir tahap ini. Selalu amati perilaku ikan Anda untuk menyesuaikan kebutuhan pakan dengan lebih tepat.

Selama air tetap bersih, ikan dapat tetap sehat dan tumbuh dengan baik. Parameter kualitas air seperti kadar oksigen, kadar amonia, dan suhu air berpengaruh langsung terhadap kesehatan ikan, sehingga juga memengaruhi pemberian pakan dan performa keseluruhan. Parameter ini dapat berubah akibat faktor lingkungan maupun praktik pemberian pakan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memantau kualitas air secara rutin agar kondisi optimal bagi ikan selalu terjaga.

Mulailah pemeliharaan ikan dalam kelompok dengan ukuran yang relatif sama. Jika ada sebagian ikan yang tumbuh jauh lebih cepat dan menjadi lebih besar, mereka dapat mendominasi, mengambil lebih banyak pakan, bahkan memangsa ikan yang ukurannya setengah dari mereka. Penyortiran dapat menjaga agar ikan memiliki ukuran yang seragam, semua ikan mendapatkan pakan yang cukup dan mencegah kanibalisme. Selain itu, ketika ikan tumbuh hingga ukuran seragam secara bersamaan, pemberian pakan, pertumbuhan, dan penjualan hasil panen menjadi lebih mudah dikelola.