Articles

Mengenal Siklus Hidup Udang dari Telur hingga Siap Panen

Rahman Ibrahim

Digital Marketer

11 Juni 2025
-
5 menit

Tahukah Anda bahwa perjalanan hidup seekor udang dimulai dari sebuah telur yang berbentuk mikroskopis hingga menjadi komoditas unggulan untuk ekspor?

Dua ekor udang muda yang sedang berenang bebas

Di balik rasanya yang lezat dan nilai ekonominya yang tinggi, udang memiliki siklus hidup yang luar biasa kompleks. Selain itu, karena ukurannya yang kecil menjadikannya sering kali luput dari perhatian. Dari fase telur hingga dewasa dan siap panen, setiap tahap memiliki tantangan dan kebutuhan biologis yang unik. Memahami proses ini bukan hanya penting, tetapi krusial bagi keberhasilan budidaya. Dalam artikel ini, De Heus Indonesia akan mengajak Anda menyelami siklus hidup udang dan bagaimana nutrisi yang tepat di setiap fase bisa menjadi kunci panen yang sukses dan berkelanjutan.

Telur

Permulaan hidup udang dimulai dari fase telur. Satu ekor udang betina dengan bobot 30-35 gram dapat menghasilkan hingga 100.000 – 140.000 telur. Telur ini memiliki ukuran diameter sekitar 1/64 inch. Setelah terjadinya pembuahan oleh sperma udang jantan, telur akan mengalami perkembangan dalam waktu 12-15 jam hingga menetas dan masuk ke dalam fase selanjutnya yaitu larva. Embrio udang bergantung pada cadangan nutrisi yang dikandung oleh kuning telur. Kondisi lingkungan seperti salinitas dan temperatur dapat menentukan keberhasilan perkembangannya.

Larva

Segera setelah menetas udang memasuki fase larva. Dalam fase ini udang mengalami beberapa fase larva yang ditandai dengan perubahan morfologi dan fisiologi. Fase ini merupakan fase kritis dimana udang beradaptasi dari gaya hidup plankton yang tidak dapat berenang melawan arus menjadi bentik yang hidup di dasar air. Berikut ini adalah beberapa fase larva udang selama siklus hidupnya:

 

Nauplius (Nauplius 1 – Nauplius 6)

Nauplius adalah tahap larva pertama setelah menetas dan terdiri dari enam subtahap. Selama fase ini, larva berukuran kecil, transparan, dan masih bergantung pada cadangan kuning telur, meskipun mereka mulai makan dalam jumlah terbatas. Tahap ini sangat penting untuk perkembangan alat bantu renang dan organ sensorik, yang penting untuk bertahan hidup. Perkembangan dalam fase ini terjadi selama 2 hari.

 

Protozoea (Protozoea 1 – Protozoea 3)

Pada tahap protozoea, larva mulai beralih aktif memakan plankton dan sumber makanan berukuran mikroskopis lainnya. Perubahan morfologi dalam fase ini meliputi pembentukan mulut fungsional, struktur abdomen dan peningkatan kemampuan berenang, yang memungkinkan larva untuk menavigasi lingkungan mereka dengan lebih baik serta menghindari predator. Perkembangan fase ini terjadi dalam 3 – 4 hari.

 

Mysis (Mysis 1 – Mysis 3)

Tahap mysis merupakan fase transisi di mana larva mulai menyerupai udang kecil namun masih memiliki beberapa karakteristik larva. Tahap ini ditandai dengan perkembangan lebih lanjut dari kaki dan organ sensorik seperti mata dan antena, yang mempersiapkan udang untuk gaya hidup bentik (hidup di dasar). Fase ini berlangsung dalam waktu 3 hari.

 

Postlarva

Pascalarva terlihat seperti udang kecil dan mulai menetap di dasar habitatnya. Tahap ini sangat penting untuk bertahan hidup, karena udang beradaptasi dengan gaya hidup bentik dan mengubah kebiasaan makannya untuk mencakup makanan yang lebih beragam. Pertumbuhan udang meningkat secara signifikan selama fase ini yang berlangsung selama 9 – 10 hari.

Udang Muda (Juvenile)

Pada fase ini, udang mulai sepenuhnya menjalani hidup di dasar perairan (bentik) dan mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Struktur tubuhnya mulai menyerupai udang dewasa, disertai perkembangan perilaku seperti kemampuan bergerak dan mencari makan yang semakin efisien. Tahap ini menjadi momen penting untuk membangun biomassa sebelum udang mencapai kematangan seksual.

Udang Dewasa (Adults)

Udang yang telah memasuki fase dewasa siap untuk bereproduksi. Di tahap ini, organ reproduksi sudah terbentuk dengan sempurna, dan tubuhnya telah mencapai bentuk dewasa secara sempurna. Fase ini merupakan yang terpanjang dalam siklus hidup udang dan menjadi fokus utama dalam budidaya secara komersial.

Rangkuman Siklus Hidup Udang

Fase Sub-fase Durasi Ciri Utama
Telur - 12 - 15 Jam Fertilisasi dan Penetasan
Nauplius Nauplius 1 - 6 2 Hari Berenang bebas, Bergantung pada kuning telur
Protozoea Protozoea 1 - 3 3 - 4 Hari Makan dari lingkungan, Perkembangan alat gerak
Mysis Mysis 1 - 3 3 Hari Memulai gaya hidup bentik
Postlarva - 9 - 10 Hari Bergerak aktif mencari makan
Juvenile - 15+ Hari Perkembangan menuju dewasa
Adult - - Dewasa kelamin dan kematangan reproduksi

Pentingnya Memahami Siklus Hidup Udang

Setiap tahapan dalam siklus hidup udang vannamei memiliki tantangan dan peluang tersendiri dalam proses budidaya. Fase larva awal, terutama nauplius dan protozoea sangat rentan terhadap faktor lingkungan seperti suhu, salinitas, dan kualitas air. Pengelolaan yang tepat pada fase-fase ini dapat secara signifikan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup dan produktivitas udang secara keseluruhan.

Lebih dari itu, pemahaman terhadap perubahan fisiologis dan morfologis yang terjadi di setiap tahap memungkinkan pembudidaya untuk mengatur strategi pemberian pakan dan kondisi kolam dengan lebih akurat sesuai dengan tingkah laku udang. Hasil akhirnya? Udang tumbuh lebih sehat, performa panen meningkat, dan budidaya menjadi jauh lebih efisien.

Percayakan kebutuhan pakan udang Anda pada De Heus Indonesia. Solusi nutrisi untuk budidaya udang yang berkelanjutan.

Tentang penulis

Rahman Ibrahim

Digital Marketer