Air Berwarna Hijau Apakah Selalu Bagus?
Banyak pembudidaya meyakini bahwa warna air kolam yang hijau memiliki dampak positif untuk budidaya ikannya. Sebenernya bener atau ga sih? Bagaimana ilmu di balik warna air untuk kolam budidaya? Yuk kita simak penjelasan ahlinya!
Air seperti apa yang baik untuk budidaya?
Uus Sugema merupakan seorang Aqua Application Manager De Heus Indonesia. Pengalaman lapangnya dalam budidaya udang dan ikan di Indonesia telah memberikan banyak pelajaran. Soal warna air kolam yang baik untuk budidaya ikan air tawar, ia menjelaskan bahwa banyak faktor yang dapat menjadi pertimbangan sehingga tidak selalu air yang berwarna hijau memberi dampak positif.
Pertanda Baik, tapi Tidak Otomatis Selalu Bagus
Air kolam/tambak berwarna hijau itu sebagai dampak dari plankton yang tumbuh di air tersebut lebih didominasi oleh kelas Chlorophyceae, seperti jenis Chlorella, Oocystis, juga Scenedesmus dan Tetraselmis. Contoh di budidaya udang umumnya di saat awal proses budidaya masih hijau muda dengan density plankton kurang dari 10^6 cell/ml. Warna hijau akan semakin terbentuk ketika mulai masuk bulan kedua, biasanya ada efek positif terhadap warna udang lebih gelap, sehat, dan body bersih dari epicomensal.
Namun jika warna airnya hijau tua kebiruan, sebaliknya menjadi pertanda tidak baik. Biasanya dengan bertambahnya umur budidaya (DoC) dan semakin banyaknya input pakan buatan, apalagi jika over feeding memungkinkan terjadi ketidakseimbangan rasio antara nitrogen dengan karbon. Jumlah senyawa phosphate makin banyak menggeser N/P Ratio menjadi semakin rendah, maka kondisi ini menumbuhsuburkan plankton BGA (Blue Green Algae) jenis Cyanophyceae khususnya Anabaena sp, Spirulina sp, Oscillatoria sp, Microcystis sp, Nodularia, Phormidium dll, yang jika sangat dominan akan berdampak negatif menyebabkan fluktuasi pH pagi dan siang akan tinggi > 0,3, memicu stress terhadap udang/ikan, akhirnya lebih rentan terhadap infeksi penyakit. Plankton hijau kebiruan ini juga bisa mengeluarkan off flavor bau tanah yang disebabkan senyawa geosmin dan 2-methylisoborneol yang release ke air kolam sehingga ketika diserap oleh ikan, akan ada aroma ikan tersebut berbau tanah.
Berbeda pula dengan Air hijau kecoklatan, umumnya mencerminkan di media air budidaya tersebut hidup bermacam ragam populasi plankton dari kelas Chlorophyceae, Cyanophyceae, Bacillariophyceae, Phaeophyceae, dengan persentase yang seimbang. Air dengan warna hijau kecoklatan ini cenderung stabil dan ikan/udang tumbuh sehat.
Jika air hijau itu berubah menjadi berwarna hijau kusam tidak berkilau, juga menjadi pertanda tidak baik. Pergeseran warna air kolam/tambak menjadi hijau kusam biasanya terjadi ketika mulai banyak bahan organik dari sisa pakan/kotoran dan banyak plankton mati, maka muncul golongan protozoa seperti Zoothamnium, Epistylis, Vorticella dll. Pada kondisi ini biasanya pertumbuhan terhambat, ikan/udang kusam dan kurang sehat.
Kesimpulan
Simpelnya air berwarna hijau itu baik jika stabil dan seimbang. Dengan naluri para pembudidaya, ketajaman penglihatan mata yang terlatih serta didukung data hasil analisa parameter kualitas air, kita bisa mengetahui apakah warna air itu mengarah pada pertanda baik ataukah tidak, dan bisa merawat serta mengendalikannya, sehingga tidak galau baik atau buruk.
Semoga analisa ini membantu dan bermanfaat.