Post Larva Penetasan

Mempersiapkan udang untuk tahap produksi selanjutnya

Target utama pada tahap ini
Fokus pertumbuhan post larva

Setelah metamorfosis terakhirnya, udang memasuki tahap pascalarva (PL) dan tetap berada di hatchery hingga PL 6–8 atau PL 10–12. Pada tahap ini, bentuknya sudah menyerupai udang dewasa berukuran kecil dan mulai menjalani gaya hidup bentik (hidup di dasar), menetap di dasar kolam atau tangki. Tujuan utamanya adalah menghasilkan PL yang kuat dan tangguh, sehingga diperlukan pakan yang dapat mencapai dasar untuk mendukung pertumbuhan optimal dan memastikan transisi yang sukses ke tahap produksi berikutnya.

Feed in this stage

Pakan di hatchery udang berkembang menjadi bentuk remah (crumble) dengan ukuran yang meningkat secara bertahap (dari ±50 hingga 500 µm), memerlukan stabilitas di air dan tenggelam perlahan hingga ke dasar. Pakan ini harus mengandung attractant, palatant, serta protein yang mudah dicerna untuk meningkatkan nafsu makan, mengurangi pelindian nutrien (leaching), dan memaksimalkan penyerapan zat gizi. Pemberian pakan yang teroptimasi akan menghasilkan udang yang lebih sehat, tumbuh lebih cepat, memanfaatkan pakan dengan lebih baik, serta menekan biaya keseluruhan.

Pemantauan kualitas air di dalam tangki

Di hatchery, udang dipelihara dalam tangki tanpa pergantian air penuh. Air ditambahkan secara bertahap hingga udang siap dipindahkan. Kadar oksigen harus dijaga tetap optimal dan stabil untuk memastikan perkembangan larva yang sehat. Batu aerasi atau pipa digunakan untuk aerasi dengan menjaga tingkat turbulensi tetap rendah. Saat menambahkan air, lakukan secara perlahan agar tidak menimbulkan turbulensi berlebih. Perhatikan pula kandungan klorin dalam air.

Pemeriksaan larva sebelum pemindahan

Untuk memastikan larva udang bebas penyakit dan kuat sebelum dipindahkan ke nursery, lakukan kombinasi pemeriksaan visual, pengamatan perilaku, dan uji laboratorium. Periksa juga apakah usus larva terisi penuh sebagai tanda bahwa mereka makan dengan baik. Ambil sampel setidaknya 100 larva dari berbagai bagian tangki untuk mendapatkan penilaian yang akurat. Gunakan peralatan steril dan minimalkan stres selama penanganan.

PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN

Pertanyaan penting di tahap penetasan post larva

Penggunaan probiotik (terutama bakteri heterotrof) dapat membantu mengendalikan akumulasi nitrat, nitrit, dan amonia dengan cara menguraikan bahan organik. Udang menghasilkan nitrat dan amonia yang akan menumpuk di sistem karena minim atau tidak ada pergantian air, sehingga dapat mencapai konsentrasi beracun. Probiotik juga membantu mencegah akumulasi bakteri patogen seperti Vibrio spp. melalui mekanisme competitive exclusion.

Hubungi ahli budidaya udang kami
Powering Progress
Optimisasi setiap fase hidup udang
Udang berkembang melalui beberapa tahap: telur menetas menjadi nauplii yang bergantung pada kuning telur sebagai sumber nutrisi. Mereka kemudian berkembang menjadi protozoea yang memakan plankton, lalu menjadi mysis yang mulai memiliki kaki renang. Pada tahap pascalarva (PL), udang menetap di dasar perairan dan mengonsumsi pakan mikro formulasi. Juvenil tumbuh melalui proses ganti kulit (molting) dan membutuhkan pakan akuakultur berprotein tinggi, sedangkan pada tahap dewasa mereka memakan pakan komersial seimbang untuk mendukung pertumbuhan dan reproduksi. Lama siklus ini bergantung pada jenis udang, target ukuran pasar, dan kondisi pertumbuhan.