Sebelum Post Larva

Merawat benih udang melalui tahap-tahap perkembangan kritis

Target utama dalam fase ini
Tahapan pengembangan larva

Pada tahap ini, udang menetas dan melalui 3 sub-tahap yang masing-masing hanya berlangsung beberapa hari: Nauplii (5 hari), Zoea (3 hari), dan Mysis (3 hari). Selama tahap-tahap ini, udang memakan pakan alami di kolom air yang berupa berbagai jenis mikroalga atau pakan hidup. Secara bertahap, mereka mulai diperkenalkan pada pakan buatan; dimulai dengan mikroalga, kemudian ditambahkan artemia. Terakhir, diberikan pakan mikroenkapsulasi sebagai pakan buatan pertama yang dikonsumsi.

Pakan mikroenkapsulasi sebagai kunci keberhasilan proses weaning

Pemberian pakan mikroenkapsulasi membantu transisi yang mulus dari pakan alami ke pakan komersial. Pakan ini memiliki sifat mengalir bebas (free flowing) dengan daya apung yang sesuai untuk perkembangan benih. Pakan mikro formulasi sangat penting bagi udang muda, dengan kandungan protein tinggi (~55–60%), lemak sehat (~10%), serta vitamin dan mineral untuk pertumbuhan yang kuat. Pakan harus berukuran kecil, stabil dalam air, dan memiliki aroma yang menarik agar udang mudah memakannya. Pemberian pakan secara rutin (setiap 3–4 jam) dalam jumlah kecil akan membantu mencegah pakan terbuang.

Manajemen kualitas air

Kualitas air harus dikelola dengan baik untuk memastikan kondisi yang optimal. Parameter kualitas air yang penting meliputi suhu, Total Ammonia Nitrogen (TAN), pH, oksigen, dan salinitas. Menjaga kadar oksigen terlarut tetap tinggi sangatlah penting (>5 mg/l). Hindari terjadinya turbulensi pada air kolam saat pergantian air atau saat aerasi karena dapat menyebabkan stres pada udang. Disarankan untuk melakukan pergantian air secara rutin menggunakan air laut yang telah didesinfeksi dan terfiltrasi (menggunakan UV, ozon, atau klorinasi).

Manajemen biosekuriti

Manajemen biosekuriti di hatchery udang sangat penting untuk mencegah penyakit dan memastikan tingkat kelangsungan hidup yang tinggi. Lakukan pengujian penyakit pada indukan dan larva, gunakan udang yang tersertifikasi SPF (Specific Pathogen Free) atau SPR (Specific Pathogen Resistant), serta pisahkan setiap tahap kehidupan udang. Waspada saat menggunakan pakan alami untuk indukan karena dapat mengandung patogen penyebab penyakit. Terapkan prosedur kebersihan yang ketat, batasi akses pengunjung, sediakan pakan bebas patogen, lakukan karantina untuk stok baru, serta jalankan pemeriksaan kesehatan rutin untuk mencegah kontaminasi dan penyebaran penyakit.

PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN

Pertanyaan penting menjelang tahap post larva

Pada tahap Nauplii, larva udang mendapatkan nutrisi dari kantung kuning telur (yolk sac). Memasuki tahap Zoea, larva udang mulai memakan mikroalga seperti Chaetoceros untuk L. vannamei dan Skeletonema untuk P. monodon. Jenis mikroalga lain yang juga digunakan antara lain Tetraselmis dan Thalassiosira.

Di akhir tahap Zoea dan selama tahap Mysis, artemia mulai diberikan bersama mikroalga. Larva udang kemudian secara bertahap dibiasakan (weaning) untuk beradaptasi pada pakan buatan (pakan mikroenkapsulasi berukuran ± 50–100 µm) untuk persiapan masuk ke tahap post larva.

Baca lebih lanjut terkait penetasan udang

Budidaya mikroalga di hatchery dilakukan oleh teknisi yang memiliki keahlian khusus dalam membudidayakan berbagai jenis mikroalga. Artemia memiliki sifat non selective filter feeder yang bisa menjadi sumber nutrisi atau carrier parasit, sehingga pembudidaya lebih berhati-hati dalam kultur artemia secara singkat.

Diperlukan kondisi yang bersih dan tertutup untuk memastikan tidak terjadi kontaminasi. Saat proses pembesaran skala dari kultur ke bioreaktor yang lebih besar, kondisi harus tetap steril untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang tidak diinginkan.

Artemia umumnya dibeli dalam bentuk kering beku (freeze-dried) atau beku, lalu disimpan pada suhu dingin hingga siap digunakan. Jumlah artemia yang diperlukan ditetaskan dalam kondisi khusus selama 24 jam. Artemia diberikan dalam keadaan hidup kepada larva udang.

Hubungi spesialis kami untuk informasi lebih lanjut
Powering Progress
Dukung setiap fase perkembangan udang
Udang berkembang melalui beberapa tahap: telur menetas menjadi nauplii yang bergantung pada kuning telur sebagai sumber nutrisi. Mereka kemudian berkembang menjadi protozoea yang memakan plankton, lalu menjadi mysis yang mulai memiliki kaki renang. Pada tahap pascalarva (PL), udang menetap di dasar perairan dan mengonsumsi pakan mikro formulasi. Juvenil tumbuh melalui proses ganti kulit (molting) dan membutuhkan pakan akuakultur berprotein tinggi, sedangkan pada tahap dewasa mereka memakan pakan komersial seimbang untuk mendukung pertumbuhan dan reproduksi. Lama siklus ini bergantung pada jenis udang, target ukuran pasar, dan kondisi pertumbuhan.